Pagi yang indah kawan. Matahari menyongsong meninggi menyingkirkan embun-embun pagi yang menyegarkan. Semakin indah ditambah hangatnya secangkir kopi hitam yang setia menemaniku menulis artikel sederhana ini. Luar biasa nikmat, terimakasih tuhan engkau masih memberiku kenikmatan sampai hari ini. Kenikmatan yang belum tentu orang lain merasakanya. Karena itu, nikmatilah pagi indahmu kawan, lakukan hal-hal positif sekecil mungkin yang bisa kau lakukan. Jangan sia-siakan setiap pagi indahmu dengan bermalas-malasan, karena awal kita menjalankan aktivitas di pagi hari sangat berpengaruh pada aktivitas positif kita hari ini.
Langsung cuss aja, pagi ini saya akan berceloteh perihal "AIR". Karena pagi ini aku mengalami kejadian yang mungkin lucu, unik, namun juga tragis. Terfikirkah kita bagaimana jika hidup di dunia ini tanpa adanya AIR? Apa jadinya semua makhluk hidup di jagad raya ini tanpa AIR? Mungkin planet bumi ini sudah lama runtuh dan hilang. Begitu besar kekuasaan Tuhan menciptakan AIR yang sangat-sangat bermanfaat untuk makhluk hidup di planet ini. Akan tetapi, apakah kita pernah mensyukurinya? Mungkin tidak! Karena realita yang terjadi saat ini masih banyak manusia menyia-nyiakan arti pentingnya AIR untuk kehidupan. Mereka membuang-buang air dengan percuma tanpa memikirkan masih banyak umat di luar sana mengalami kekeringan hidup tanpa air.
Baiklah langsung pada kejadian yang aku alami pagi ini saja.Pagi ini aku bangun sedikit terlambat karena hari ini tidak ada kuliah pagi. Perlahan demi perlahan aku memaksakan membuka mata yang masih sangat berat. Aku mulai bangkit dan melihat jam di ponsel Nokia ku, waktu sudah menunjukan pukul 07.05 WIB. Sedikit terlambat dari biasanya, mungkin karena memang aku begadang menyelesaikan tugas tadi malam. Dalam posisi duduk aku merasakan sesuatu yang menggangu dalam perutku, wah mau nyetor nih. Dengan sigap tanpa banyak fikiran aku langsung turun ke lantai 2, oia posisi kamarku kebetulan di lantai 3. Masuk ke kamar mandi lantai 2 disinilah awal inspirasi pagi ini dimulai. AIR di kamar mandi lantai 2 tidak ada yang keluar. Sementara si perut sudah tidak bisa di ajak kompromi.
Dan kemudian aku turun ke lantai 1, namun masih harus tertunda karena kawanku penghuni lantai 1 masih pada molor. Beberapa menit aku menggedor pintu akhirnya pintu mulai di buka. Sedikit lega walau perut masih sakit. Aku mulai masuk ke kamar mandi dan naas! AIRnya pun tidak jalan. Oh tuhan betapa berat cobaan pagi ini, bagaimana nasib perutku! Oke aku mulai berusaha menyedot kran dengan maksud agar AIR keluar seperti biasanya. Beberapa menit menyedot AIR masih belum jalan. Sedikit putus asa. Namun kulanjutkan proses penyedotan hingga akhirnya sedikit demi sedikit AIR keluar. Kuputuskan untuk menunggu AIR hingga penuh sembari aku membeli 1 sachet kopi hitam di warung ibu kos.
Kemudian setelah membeli kopi hitam temanku menulis pagi ini, aku masuk kembali ke kamar mandi dengan harapan AIR sudah terisi penuh dalam ember. Tapi tragis, ternyata kamar mandi sudah di pakai oleh kawanku (sebut saja Togar nama akrabnya). Oh tuhan cobaan ini masih belum berakhir. Dengan segera aku menggedor pintu kamar mandi. Terjadilah percakapan yang sedikit kocak antara aku dan Togar yang kurang lebih seperti ini:
Aku : "Gar, masih lama gak? Aku udah nungguin AIRnya penuh daritadi malah kamu pakai. Aku udah gak tahan mau nyetor nih"
Togar : "Masih tanggung Bro, bentar lagi yah"
Aku : "Aduh gar gak bisa lebih cepet? Udah di ujung ini"
Togar : "Iya bentar lagi, gak bakalan lama kok"
Aku : "Yaudah gini aja, kita gantian aja kan kamu udah sedikit lega, sementara aku udah di ujung banget ini. Gimana kalo kita gantian? Aku masuk sekarang trus nanti kita gantian lagi. Gimana?"
Togar : "Yaudah boleh tapi jangan lama-lama yah!"
Aku : "Oke Bro" sambil berkata dalam hati "Gak janji akh".
Oke aku mulai masuk kekamar mandi dengan AIR yang sudah berkurang. Hingga akhirnya lumayan lega kurasakan. Huh sampe keringetan nahanya. Belum lama merasakan kenikmatan, pintu kamar mandi sudah kembali di gedor-gedor si Togar. Terjadi percakapan kembali antara kami:
Togar : "Bro udah belum? Tadi katanya gantian? Udah gak tahan lagi nih"
Aku : "Masih tanggung Gar!"
Togar : "Wah tadi katanya gak lama?"
Aku : "Iya tapi perutnya gak bisa di ajak kompromi Gar"
Togar : "Nah aku buka juga ini pintu! Cepetlah udah gak tahan lagi ini"
Aku : "Eh jangan dong, iya iya bentar lagi"
Togar : "Aduh cepet dikit bro"
Aku : "Iya ini udah mau beres"
Keluarlah aku dari kamar mandi. Aku menunggu di depan pintu sambil menggedornya setiap saat dengan harapan si Togar segera keluar. Akhirnya ia keluar dan kamipun menatap satu sama lain hingga akhirnya tertawa terbahak-bahak saat itu juga. "Hahaha kocak" kata si Togar, "Hahahaha pagi yang indah kawan, udah akh aku mau lanjut lagi" ucapku. Dan aku mulai melanjutkan perjuanganku sampai akhirnya sangat lega kurasakan.
Begitulah kurang lebih kejadian lucu, unik, dan juga tragis yang kualami di pagi ini. Dari kronologi cerita sederhana di atas aku langsung mendapatkan sebuah inspirasi yang lumayan menarik untuk bercerita pagi ini. Dengan harapan semoga kejadian itu tidak akan terjadi lagi hahaha. Yah begitulah kira-kira pentingnya AIR bagi hidup kita. Maka dari itu mulai sekarang cobalah anda untuk lebih memikirkan arti penting AIR, bukan hanya untuk diri kita sendiri namun untuk sebagian rekan-rekan kita yang masih kesusahan mencari setetes AIR. Jangan pernah membuang-buang AIR dengan percuma kawan!
Oke mungkin itu saja celotehku di pagi yang indah ini. Semoga bermanfaat buat semuanya. Selamat pagi, tetap semangat, semoga harimu indah!
Dan terimakasih telah rela membuang-buang waktu untuk membaca cerita sederhana dariku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar